Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Minggu, 27 Maret 2011

Merasa rendah ketika berada di tempat tertinggi

Ciremai,, kebanggaan warga kuningan, cirebon dan majalengka.
Merupakan gunung tertinggi seantero Jawa Barat,
Setelah mendengar kata-kata "tertinggi" membuat mental manjadi terpental,
dengan ketinggian 3.078 mdpl dan sumber air yang "limited edition".Ditambah banyak kabar yang memberitakan hal yang buruk-buruk.
Memang kuasa Tuhan sangat menentukan.
Gunung ciremai sudah termasuk ke dalam kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC).
Gunung Ciremai memiliki dua kawah utama, Kawah barat dan Kawah Timur, serta kawah letusan kecil Gua Walet.
Gunung Ciremai merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat, dapat didaki dari arah timur melalui Linggarjati (580 m.dpl), dari arah selatan melalui Palutungan (1.227 m.dpl) dan dari arah barat melalui Maja (lewat Apui dan lewat Argalingga). Jalur Linggarjati dan jalur Palutungan adalah jalur yang paling banyak dilalui, dan merupakan jalur yang dianjurkan oleh pihak PERHUTANI pengelola kawasan hutan di sekitar Gunung Ciremai.Desa Linggarjati merupakan gerbang utama pendakian ke Gunung Ciremai.

(http://khatulistiwa.info/gunung/34-gunung-ciremai.html)

Nah,, karena kita terbatas oleh waktu, untuk mempercepat pendakian kita memilih jalur linggarjati.

First,, Tes Fisik !!
Waww, baru kali ini ada tes semacam ini pula, sebelumnya kalau kita akan mendaki tidak ada tes fisik seperti ini. Ternyata tes ini dilakukan untuk membatasi jumlah orang yang ikut, karena kalau kebanyakan orang, akan menjadi tambah merepotkan dan memperlambat pendakian. Ternyata oh ternyata, dari banyak anak mapatra, yang mengikuti tes hanya 14 orang, dua diantaranya anggota baru yang sudah dilantik dan dua anggota baru yang belum dilantik.
Memang seleksi alam itu sangat menentukan, terjadi karena alam, baik faktor dalam maupun faktor luar.
Total yang pasti ikut adalah 13 orang, satu orang anggota baru tidak jadi ikut karena izin dari pihak yang berwenang (orang tua).
Seperti biasa, halangan yang kita hadapi ketika ingin mendaki gunung adalah izin orang tua dan kondisi cuaca yang bisa menyebabkan gunung ditutup.


Let's gooooo !!!
Jumat, 25 Maret 2011
Kesempatan yang tidak boleh dilewatkan, harus disiapkan secara matang.
Kali ini barang bawaan yang harus ditambah adalah drijen air 5 liter, karena kondisi ciremai yang tidak ada sumber air (kecuali di pos pertama), jadi kita harus membawa air sebanyak 5 liter selama perjalanan.
Beraaaat bangettt sumpah deh ..
Berangkat dari basecamp(kampus) menuju terminal tanjung priuk pukul 8 malam, kita menggunakan mobil angkutan dengan bersesak-sesak ria.
Setelah sampai di terminal, langsung nongol bis ke kuningan.
Eh, eh, ini perjalanan pertama ke kuningan dan tidak ada satu pun teman-teman yang sebelumnya pernah kesana, ke gunung ciremai juga belum ada yang pernah.
hehe,, tapi bermodalkan niat dan doa, InsyaAllah semua berjalan lancar.Amin.


Sabtu, 26 Maret 2011
Posisi sampai di pasar cilimus, tapi kelewatan dikit gitu, hehhe
Setelah diturunin di pinggir jalan, kita disamperin seorang tukang ojek yang baik hati yang menawarkan mobil angkutan.
Namanya orang menolong juga kadang ada pamrihnya.
Sampai deh di balai desa linggar jati, di sini nih kita melakukan pendaftaran, sambil menunggu waktu subuh, kita beristirahat di aula dulu.
eh, ada pendaki lain yang baru datang, dari bogor ternyata.
Setelah shalat subuh dan melakukan sedikit "pemanasan" kita langsung berkemas dan starting point menuju pos 1 pendakian untuk sarapan.

Pos pendakian tidak jauh dari balai desa, disana ada warung yang sudah menyiapkan makanan untuk kita, hehe
Terimakasih Pak Nana (koordinator balai desa Linggar jati) x)
Waww, ternyata ada kejutan lagi, ada papahnya temen yang udah nungguin di warung.
baik banget deh sampai di temuin gitu, gara-gara kita temen kampus anaknya, hehe.
Tancap makan deh, apa pun makannya yang penting bisa buat tambah tenaga.

Start and ready !!!

0 komentar:

Posting Komentar