Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Rabu, 19 Mei 2010

Sinar

Melihat sinarnya , membuat semua orang pasti tertunduk,

bukan karena silau auranya, tetapi karena malu akan dirinya sendiri,

seperti juga aku yang sangat malu akan baktiku.

Sinar tidak gemilang karena kariernya, tidak pula karena ilmu tingginya,

karena dia hanya orang kecil tepatnya anak kecil,

yang hanya bermodal sinar dalam hatinya . .

Namun sinar dalam hatinya sangat kuat menembus sampai keluar dalam kepribadiannya,

menjadi karakter kuat dalam dirinya.

Yang dia punya hanya seorang ibu, bukan siapa-siapa lagi ,

tapi dia punya segala kekuatan yang sudah ada dalam dirinya,

dia punya bakti yang sangat kepada ibunya,

hanya anak kecil namun sanggup mempertahankan hidup ibunya.

Bukan anak yang bergantung kepada ibunya, namun ini kebalikan dari kita semua,

seorang ibu yang bergantung pada "simpai keramat" nya.

Bahkan dirinya berada jauh di pelosok bumi, tempat tinggalnya yang menjadikan hunian dirinya dan ibunya.


Kembali ke ingatan kita sewaktu kecil,

bagaimana kita dulu memperlakukan ibu kita,

kita yang kecil dulu hanya bisa merengek meminta semuanya pada ibu.

Berbeda dengan Sinar yang tak pernha meminta sesuatu tapi selalu memberikan sesuatu,

memberikan kasih sayangnya, perlindungannya kepada Sang ibu.

0 komentar:

Posting Komentar