Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Senin, 28 Maret 2011

Next Step to Top of Ciremai

Woooo,,jalanan awal dari pos pendakian memang belum memperlihatkan keganasan ciremai,
dari pos cakrabuana, pintu gerbang ke gunung kita melewati kebun sayur yang luas banget.
Tapi ga tau deh itu sayuran apa aja, hehe
Baru setengah jam perjalanan kita udah istirahat,,udah neguk beberapa botol lagi,, parah.
Sepanjang jalan kebun sayur kita nemuin ulat dan ular,hiiiii.
Jalanan di kebun sayur sangat rapat dan terlihat sperti jalan baru, hanya muat satu orang saja, kasihan sayur-sayurannya kalau diinjak-injak.


















Pos selanjutnya yang kita jumpai setelah 1jam perjalanan (lebih dikit laah xp) yaitu pos rumah hijau. Bukan rumah asli, tapi hanya sebuah gubuk yang berwarna hijau.
Lanjut perjalanan sudah memasuki hutan pinus dan jalanan tetap saja menanjak.
Cuaca pagi itu sangat mendukung, cerah tapi tidak panas karena kita di dalam hutan, hehe.
Di sepanjang jalan terdapat butiran semacam jagung-jagungan, ga tau deh itu pohon apa, hehe (seperti biasa, xp)
Akhirnya kita sampai di Pos Kuburan Kuda (tapi gag keliatan kuburannya).
Baru nyampe sini aja kita udah kelelahan banget, udah banyak minum lagi, gawaaaat..
Melanjutkan perjalanan kita mengatur speed untuk menyingkat waktu, karena kita udah menghabiskan waktu kira-kira 3jam, udah melebihi target, huhu
Kemudian kita melanjutkan lagi perjalanan ke pos pangalap,























di sini terdapat dataran yang cukup luas, biasanya digunakan untuk tempat mendirikan tenda.
Nah, setelah itu pos yang menunggu kita dalah tanjakan seruni, huahaha

Tanjakan yang bener-bener nanjak, tracknya bebatuan dan harus memanjat bebatuan itu.
Saat pendakian kita banyak menemui pohon-pohon besar yang rubuh, mungkin karena hujan kemarin.
Di tengah perjalanan kita berisitirahat, karena hujan dan waktu sudah menunjukkan pukul 12 siang, kita juga harus mengisi perut kita, hahaha.

Di sini kita bertemu dengan pendaki lain yang dari tegal (ngapak-ngapak, hehe),
mereka bener-bener tangguh (masa waktu tanjakan, mereka lari , gilaaa xp).
Setelah perut terisi hanya dengan mie instant, kita melanjutkan perjuangan ke pos berikutnya, pos Bapa Tere, pos ini berada di tanjakan jalan.
Lama banget perjalanan sampai ke pos Bapa Tere.
Salah satu teman merasakan hal mistis di pos ini (katanya , hehe).
Okeee, next, kita lanjut ke pos berikutnya.
Sampai pos Batu Lingga kira-kira pukul 3 sore. Target mencapai pangasinan sepertinya telah lewat, akhirnya diputuskan untuk mendirikan tenda di pos sebelum pangasinan.
Di pos Batu Lingga merupakan tanah luas, terdapat batu besar dan batu nisan para pendaki dulu.
Hujan turun lagi deh, kita beristirahat lagi di pos Sangga Buana bawah.
Sama seperti pos sebelumnya, di pos ini lumayan luas untuk beristirahat.
Teman-teman sebagian sudah ada yang sampai di pos Sangga Buana Atas, dan kita memutuskan mendirikan tenda di pos ini.
Total tenda yang kita dirikan ada 3, 2 untuk cowok dan 1 tenda untuk cewek.


Sambil berhujan-hujan ria kita mendirikan tenda lohh, hehe.
Di sini kita bertemu lagi dengan pendaki tegal, malahan mereka udah pasang tenda disitu,
Pakaian basah semua, jaket juga, padahal cuma bawa 1 celana, gawaaaat . ..


Sambil menunggu hujan reda kita memasak di dalam tenda, wah, makan berat nih.
Tapi tetap saja perut gag bisa menampung banyak makanan, alhasil makanan anak-anak cewek disikat sama anak-anak cowok.
Malam pun datang (ceilaaaah, xp)
Kita semua keluar tenda untuk evaluasi semua perjalanan dari persiapan sampai perjalanan ke tempat ini.
Semua uneg-uneg dikeluarkan deh pokoknya.
Pukul 8 malam kita semua terlelap dan rencana kita akan mendaki ke puncak pukul 1 dini hari.
Tetapiiiiiiii, pendakian pagi hari ternyata tidak jadi, anak-anak banyak yang tepar dan belum bangun.
Pukul 5 pagi semua bangun dan persiapan mendaki ke puncak. Tenda kita biarkan begutu saja, percaya aja deh sama alam ,hehe.
Pukul 6 pagi kita siap berangkat dan selalu diawali dengan doa.
Kurang dari 1 jam perjalanan, kita sampai di pos pengasinan. Di pos ini tanah lapang banget dan sangat terbuka.








































Kalau kita jadi ngecamp disini, pasti kita bakal kedinginan.
di pos ini banyak tanaman edelweis (bunga salju), tapi tidak begitu banyak yang berbunga.
Pukul 8 kurang kita sampai puncak Panglongokan. Kita bisa lihat kawah di puncak ini.
Subhanallah baget pemandangan di puncak, baik pemandangan kawah maupun pemandangan ke bawah bener-bener menakjubkan.
Kita bisa melihat laut jawa dan daerah kuningan, cirebon dan sekitarnya.


Di puncak terdapat tugu sebagai tanda puncak , banyak juga batu nisan para pendaki sebagai peringatan.
Tapi sayang banyak coretan-coretan orang yang tidak sayang alam.
Di puncak kita membuat minuman dan makanan untuk menghangatkan diri, tetapi cuaca tidak begitu dingin.

Agar built menjadi flexibel, ada beberapa requirement yang harus diperhatikan:

- Ketika mengintegrasi sumber software , sumber harus dipisah-pisahkan.

- Komunukasi antar program harus di compliant dengan standar International

- Service interface dari sumber software harus di publish untuk umum serta definisi interface dan dokumentasi

Manfaat yang di dapat antara lain:

1. Anda dapat membangun aplikasi dengan mengintegrasikan proses bisnis core dengan servis sumber luar software dan sumber dalam

2. Anda dapat membuat banyak sumber software

3 Dengan menggunakan third-party sumber software dapat menyediakan dana dan manfaat produktivitas

4. Sale of software sebagai layanan dapat menjadi widespread.













Arsitektur service-oriented terdiri dari tiga kompone utama, yaitu service provider(penyedia layanan), service consumer ( penyedia untuk konsumer ), dan service broker.

- Service provider adalah node dalam jaringan (intranet atau internet) yang menyediakan akses untuk penghubung layanan software yang menampilkan suatu set operasi.


- Service consumer adalah node dalam jaringan yang membinding servis dari service provider dan digunakan untuk implementasi suatu solusi bisnis. Dalam model arsitektur service-oriented, service consumer bukan merupakan sebuah aplikasi , melainkan sebuah nodes.


- Service broker adalah node dalam jaringan yang merupakan repository sebuah deskripsi layanan dan digunakan seperti buku alamat untuk menemukan lokasi sebuah layanan/servis. Service consumer dapat bertanya kepada service broker untuk menemukan service provider.

Aturan dalam arsitektur service-oriented:

1. Publish Service(Menampilkan layanan)

Service provider mempublish layanan kepada service broker. Inform asi yang dipublish termasuk definisi service interface, lokasi servce provider, dan memungkinkan didukung informasi atau dokumentasi.


2. Find Service(Menemukan layanan)

Service consumer menemukan servise yang diinginkan dengan menggunakan service broker.


3. Bind to Service(Membinding layanan)

Service consumer membinding layanan khusus dengan service provider. Proses binding termasuk autentikasi pengguna.


Baik mencari atau membinding ke service dapat dilakukan secara dinamis untuk memungkinkan aplikasi untuk mengkonfigurasi dirinya sendiri secara dinamis. Sebagai contoh, jika aplikasi menemukan bahwa waktu respon dari service provider tidak dapat diterima, maka diputuskan untuk beralih pada service provider pada saat run time.


Arsitektur Web service


1. Web service provider

Node jaringan hosting sebuah web service


2. Web service consumer

Node jaringan hosting client yang dapat berkomunikasi dengan HTTP (Hypertext Transfer Protocol).Client termasuk browser, aplikasi console, dan aplikasi GUI.


3. Web service broker

Node jaringan hosting sebuah registry global yang menyediakan banyak buku alamat.


Aturan dalam Web Service Arsitektur


1. Web Service Provider


Salah satu aturan penting dalam arsitektur web service adalah web service provider. Salah satu contohnya adalah web service provider harus menyediakan untuk web service yaitu HTTP protocol handling dan servis autentikasi . Jika web service provider tidak dapat menawarkan banyak infrasuktur, maka web service harus mendukung infrastruktur ini. Bagaimanapun hal ini akan membuat pengembangan web service menjadi lebih sulit.

Web service provider mungkin mempunyai banyak web service, itu dapat memudahkan untuk merequest beberapa web service. RPCSS (Remote Procedure Call Subsystem ) bertanggungjawab untuk menghandel permintaan DCOM (Distributed Component Object Model) dan mendirect ke server COM(Component Object Model). Web service consumer yang tidak dikenal dapat mengakses web service provider. Oleh karena itu, untuk meminimumkannya, web service harus menyediakan layanan keamanan pada level protocol.


Microsoft Internet nformation Service (IIS), yang merupakan sebuah web server, menyediakan semua layanan yang dibutuhkan web service melalui fitur-fiturnya, yaitu :

- IIS sebagai sebuah HTTP listener

- IIS bisa bertindak sebagai gateway untuk implementasi dari bermacam-macam web service melalui Internet Server Application Programming Interface (ISAPI) architecture

- IIS menyediakan infrastruktur keamanan yang signifikan.

IIS dan Web Service

Sebuah web server seperti IIS bisa meng-invoke sebuah layanan atas nama client dengan menggunakan banyak pilihan yang berbeda. Sebuah web server bisa memulai aplikasi Common Gateway Interface (CGI), menjalankan script interpreter yang dikerjakan di Microsoft Active Server Pages (ASP), atau meng-invoke aplikasi ISAPI.

Contoh Web Service Provider

Jika sebuah organisasi ingin menyediakan web service, ia harus bisa menyediakan beberapa jenis layanan elektronik. Karena hampir semua bagian fungsionalitas bisa diklasifikasikan sebagai service, tidak mungkin kita menghitung semua kemungkinan macam-macam web service. Namun, dua contoh umum dari web service provider adalah software yang mandiri dan general-purpose bisnis proses.

2. Web Service Consumer


Untuk menggunakan web service , web service consumer harus memanggil method web service dengan parameternya dengan menggunakan protocol (contohnya, SOAP).

Sebelum web service dapat digunakan, consumer harus mengalokasikan web servise.

Alokasi web service dapat dilakukan secara statis dengan hard-coding pada endpoint web service consumer. Dapat juga dilakukan secara dinamis pada lokasi web service saat run time.

Ketika mengimplementasikan web service consumer , developers dapat menghabiskan waktu dengan mengerjakan beberapa tugas :

1. Bekerja dengan underlying protocols

2. Membagi byte streams untuk extract data

3. Memvalidasi paket data

Peran layanan consumer dipenuhi oleh setiap node yang dapat berkomunikai dengan SOAP atau HTTP , memahami layanan antarmuka yg sedang digunakan, dan bias menyediakan otentikais yg diperlukan hak akses.


3. Web Service Broker


Tidak hanya arsitektur service-oriented yang membutuhkan service broker, tetapi arsitektur web service juga membutuhkan sebuah service broker. Untuk interaksi,untuk mempublish informasi kepada konsumer. Web service broker berhubungan dengan web service provider dan web service consumer.

Hubungan antara web service consumer dan web service broker adalah berhubungan untuk pencarian. Broker harus memfasilitasi pencarian untuk memudahkan mengalokasi web service dan informasi yang diinginkan untuk dibinding ke web service.

Peran broker terutama dipenuhi oleh sebuah node yang dilengkapi UDDI registry.


UDDI (Universal Description Discovery and Integration) adalah spesifikasi untuk distribusi web-based registry pada web service. Secara konseptual, informasi terbagi menjadi tiga bagian:

- Business address, kontak informasi, identitas yang diketahui.

- Daftar dari kategori industrial yang berdasarkan standar taksonomi.

- Informasi teknikal tentang web service yang termasuk business exspose.

Web Service Programming Model

Untuk mengembangkan dan menggunakan web service secara sukses, sangat penting mengetahu fitur Model pemrograman web service.

Fitur Model pemrograman web service :

Web Protocols

Fitur pertama dalam pemrograman Web service adalah komunikasi protokol secara khas dengan HTTP. Namun, HTTP pada hakikatnya tidak men-support konsep pemanggilan method. Karena batasan ini, Web service consumers sering menggunakan SOAP diatas HTTP yang berbasis XML untuk memanggil method web service. Maka dari itu, penting bagi developer untuk memiliki sedikitnya pengetahuan tentang cara kerja HTTP dan SOAP.

Stateless

Sebagian besar developers terkenal dengan stateful object model. Dengan kata lain, instantiasi class dibuat dan kemudian dikenakan berbagai operasi pada object. Antara masing- masing pemanggilan method, object akan maintain state tsb. Dalam lingkungan stateless, object tidak menahan state di antara panggilan. State lain yang seharusnya diditahan diantara panggilan dapat disimpan dalam database atau cookie.

Loosely coupled

Dalam aplikasi nondistribusi, jika ada yang memerlukan sumber daya software, misalnya fungsi library dalam sebuah DDL, tersedia saat aplikasi dijalankan, mereka secara kontinu akan tersedia selama aplikasi berjalan.

Untuk aplikasi terdistribusi, khususnya aplikasi terdistribusi yang menggunakan sumber daya software dari internet, kemungkinan meningkatnya penggunaaan sumber software tidak akan selalu bisa tersedia.

Konsekuensinya, Web Service harus di pasangkan secara longgar (loosely coupled) sehingga mereka dapat me-reconfigure secara dinamik jika sumber daya tidak tersedia. Aplikasi loosely coupled juga memiliki keuntungan perizinan failover karena consumers tidak akan memiliki persamaan dengan instance tertentu dala web service.

Universal data format

Umumnya Format data yang digunakan dalam web service adalah XML. Beberapa area dimana XML digunakan dalam Web Service :

- SOAP protocol berbasis XML

- Diskripsi web service berada dalam XML Dokumen

- Pengembalian data dari web service dalam XML Dokumen

- Web service didaftarkan dengan UDDI registry dengan menggunakan XML dokumen

- Aplikasi ASP .NET dikonfigurasikan dengan menggunakan file XML Configuration